Dalam
sebuah desa peran kaum terpelajar merupakan suatu peran penting dalam
mengaplikasikan semua ilmu yang di dapat dari dunia pendidikan. Yang paling
berperan bagi pengembangan desa adalah antropologi kampus. di lihat dari semua
persoalan yang ada pada desa dan untuk menjadikan desa sebagai salah satu
katagori untuk desa berkembang adalah peran dari antropologi kampus.
Defenisi
secara bahasa kata antropologi adalah manusia, dan kampus adalah wadah atau
tempat untuk menimbah ilmu dalam pendidikan formal. Jadi defenisi dari
antropologi kampus adalah manusia yang sedang menimbah ilmu secara pendidikan
formal yang berada pada dunia kampus. Dan biasanya orang yang ada pada dunia
kampus sering juga di sebut sebagai mahasiswa.
Dalam
dunia kampus kita sebagai mahasiswa tidak bisa lepas pisahkan dengan yang
namanya organisasi, makanya tidak heran kita di dalam dunia kampus terdapat
organisasi internal kampus dan organisasi eksternal kampus. Hal ini di buat
untuk kita mahasiswa lebih aktif dalam melakukan proses belajar. Karena pada
dasarnya hasil dari proses belajar adalah perubahan karakter dari setiap orang.
Tanpa
di sadari dari kita mahasiwa bahwa dalam proses belajar di dunia kampus, kita
sudah di ajarkan tentang bagaimana cara berpikir secara RAKUS (Rasional,
analisi, kritis, universal dan sistimatik). Hal ini di lakukan untuk
mengantifikasi pada saat kita berada pada di luar dari dunia kampus, dalam hal
ini kembali kepada desa kita masing-masing. Di harapkan dapat berkontribusi
pada desa kita masing-masing.
Tapi
apa yang di harapkan dari TRI DRAMA PERGURUAN TINGGI itu tidak semua mahasiswa dapat
memahaminya. Tri Darma Perguruan Tinggi adalah pengetahuan, penelitian dan
pengabdian bagi masyarakat. Kita sudah melakukan pengetahuan dan penelitian
dalam dunia kampus. Tapi pengabdian bagi masyarakat yang belum pernah di
lakukan. Jangan kita sebagai manusia kampus berpikir bahwa setelah selasai
dari dunia kampus lantas semuanya
selesai. Ternyata kita keliru, pada hal setelah lulus dari kampus ada tanggung
jawab yang lebih besar untuk di lakukan. Yang di lakukan setelah lulus dari
dunia kampus adalah pengabdian bagi masyarakat.
Pengabdian
yang dilakukan pada masyarakat harus di lakukan terlepas itu amanah dari tri
darma perguruan tinggi. Karena untuk menjadikan sebuah desa berkembang
seharusnya ada peran penting yang di lakukan oleh kita sebagai mahasiswa
ataupun alumni dari sebuah kampus. Peran yang di lakukan sebagai mahasiswa
ataupun alumni dari perguruan tinggi melakukan rekontruksi dalam system
pemerintahan desa serta melakukan pembinaan yang bersifat membangun secara
kontinu. Tapi apa yang terjadi sekarang ini. Hampir rata-rata mahasiswa dan
juga alumni dari perguruan tidak dapat memberikan perannya sesuai apa yang di
amanahkan dari perguruan tinggi.
Hal
ini terjadi karena pada dasarnya proses belajar dalam dunia kampus juga
mempengaruhi. Jika kita benar-benar menjadi mahasiswa yang idialis maka
nilai-nilai RAKUS dalam berpikir itu akan menjadi dasar yang paling penting
untuk melihat persoal di desa kita.. Sehingga ke RAKUS itu membuat kita menjadi
mahasiswa yang paling kontribusi untuk membangun desa lebih baik. Tapi kalau kita di dalam dunia kampus hanya
mampu menjadi mahasiswa oportunis dan ambivalen. Maka pasca kembali ke desa
kita tidak dapat melakukan sesuatu perubahan untuk desa, dan kita tidak
menjalankan amanah dari tri darma perguruan tinggi. akhirnya kebiasaan kita
yang berada pada dunia kampus, akan terbawa sampai pada saat kembali kedesa.
Pada
hal untuk membangun desa untuk lebih baik, di harapakan banyak ide atau gagasan
yang di keluarkan dari kita sebagai kaum yang tercerahkan. Karena pada
prinsipnya mahasiswa atau alumni perguruan tinggi harus membantu kinerja dari
pemerintahan desa. lewat kegiatan-kegiatan yang bersifat ke ilmuan, agar
membuat masyarakat dalam desa tersebut lebih cerdas dalam menyikapi persoalan
yang ada pada desa.
Persoal
yang sering terjadi pada tingkat desa pada umumnya adalah kenakalan remaja,
kalau kita mau mentelesuri lebih jauh terkait dengan persoal kenakalan remaja,
kita dapat menyimpulkan kenapa kenakalan remaja itu terjadi, yang pertama,
pelajar dalam desa kita terlalu mudah di pengaruhi oleh lingkungan, kedua.
Lemahnya pendidikan yang di bangun dalam keluarga. Dua hal tersebut yang
menjadi alasan kenapa kenakalan remaja sering terjadi di desa. seharusnya dalam
permasalahan ini kita sebagai antropologi kampus harus mampu untuk menyelesaiakan
persoal yang ada.
Untuk
mengurangi kenakalan remaja yang ada pada desa seharusnya yang di lakukan
adalah merekotrusi ulang tentang membangun lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan pelajar. Dengan menghidupkan kembali tempat-tempat belajar. Akhirnya tidak
ada lagi pelajar ataupun mahasiswa yang terjerumus ke hal-hal yang bersifat negative.
Dan juga kita sebgai orang tua harus memperhatikan anak. Agar anak-anak kita
tidak muda terjerumus dengan lingkungan yang ada.
Oman
Arikel yang sangat menarik pak,
BalasHapusZamanet Phone - Toko HP Murah Bergaransi , Toko HP Murah Purwokerto
Terima kasih infonya.
BalasHapusHomedecor Purwokerto - Jual poster anime
Bermanfaat Untuk Infonya
BalasHapusToyip Elektro - Toko Elektronik Murah Purwokerto