Minggu, 22 Oktober 2017

Hal yang mutlak dalam hidup adalah kita mempunyai keluarga dan juga kita mempunyai seorang sahabat. Dan juga setiap orang mempunyai sahabatnya masing-masing.
Hidup takkan sempurnah bila kita tidak mempunyai mimpi. Hidup takkan indah bila kita tidak mempunyai seorang temna, sahabat dan juga keluarga. Di sini, di tempat ini aku menemukan banyak orang hebat. Dan di sini pula aku menemukan  seorang sahabat.
Setiap manusia pasti punya mimpi. Dan aku bersyukur bisa bertemu kalian yang punya mim
pi di sini. Di sini kita sama-sama untuk belajar. Meskipun ada dari kalian yang sudah pandai tapi kalian selalu menghargai kemampuan orang lain.

Waktu berjalan begitu cepat, sampai aku  tidak merasa kita akan sampai pada sebuah perpisahan. Mungkin kita akan bertemu di lain waktu atau bahkan kita tidak pernah sekalipun untuk bertemu. Tapi harapanku, bila kita tidak bertemu. aku harap cerita kita, yang kita rasakan bersama entah itu sebuah kebodohan, kekanak-kanakan dan juga sebuah rasa marah antara kita. Tolong luangkan waktumu untuk mengenang masa di mana kita bersama.
Bagi kalian yang selalu bermain denganku dan juga bagi kalian yang jarang bermain denganku. Aku akan selalu merindukan kalian. Karena bagiku kalian adalah orang-orang hebat dari sekian banyak orang hebat yang aku temui.
Aku hanya berharap dalam doa dan aku bersyukur pada sebuah lembaga (mahesa institute)  yang sudah menyatukan kita dalam sebuah pertemanan yang di bangun dalam  sebuah metode pembelajaran.
Dan untuk ketiga manusia hebat, hanya ucapan terima kasih dan doa yang kami bisa panjatkan buat kalian. Terima kasih sudah menjadi teman buat kami dan terima kasih sudah menggajari kami. Walaupun kami selalu merasakan malas untuk belajar tapi kalian tidak berhenti untuk mengajari dan juga memotivasi kami. 


Tanggal 25 itu di mana aku mulai mengenalmu
Tanggal 25 itu di mana kamu bersediah menjadi temanku
Dan tanggal 25 itu kita saling menceritakan siapa kita, dari mana kita, dan juga apa mimpi kita.
Dari sinilah kita mulai bersama
Bertemu di setiap harinya
Berbagi apa yang kita punya
Dan juga saling menghibur di antara kita
Banyak cerita yang kita tulis dalam sebuah perteman
Banyak kenangan yang kita bangun bersama dalam proses pembelajaran
Tapi semuanya akan tinggal kenangan
Karena kita tidak akan bersama
Kita akan perpisah karena periode dan juga
Kita akan terpisah demi sebuah mimpi.
Berharap dalam sebuah kenangan
Bertemu dalam waktu
Bercerita dalam sebuah  mimpi
Dan itulah cerita kita.
                     Karya
               Ruasyan pikir

Minggu, 15 Oktober 2017

Kesunyian dalam hati membuat seseorang akan merasa minder dan bahkan kehilangan semangat dalam apapun yang menjadi aktifitas.  Hidup bagaikan rangkaian kata yang mampu membuat kita terus menatap kedepan. Ini bukan soal sebarapa banyak keramaian itu ada tapi seberapa besar kita akan menyatu dengan keramaian itu.
Ramai bukan seperti kita hidup di keliling oleh banyak orang dan juga dalam sebuah kelompok tapi ramai dalam hati. Yang mampu membuat kita lebih tenang, lebih bergairah. Banyak orang punya cara dalam membuatnya ramai. Seperti aku yang selalu di buat ramai oleh secangkir kopi hitam.
Kesunyian dalam jiwa bagaikan kita yang tidak punya alasan untuk mengespresikan semua perasaan yang kita hadapi.  Dan kesunyian itu seperti pembunuh yang berlahan-lahan mulai mengambil satu persatu-satu organ tubuh kita.
Sebarapa besar kita berusaha untuk meramaikan hati yang tidak mampu menyatu dengan kondisi maka kita akan semakin jauh dari keramaian itu.

Dimana kha ramai itu
Kapan sunyi itu menghilang
Dan dimana sunyi dan ramai itu bisa di lebur menjadi satu

Oh ramai
Mungkin aku tidak mampu untuk menyentuhmu
Tapi aku ingin merasakan arti dari keramaian hati itu

Oh sepi
Kapan engkau akan pergi dari jiwa ini
Kapan engkau membuatku sadar kalau ada kondisi yang lebih membuatku bahagia

Oh ramai oh sepi
Harus kah aku menyatu dengan kalian
Harus kah aku merasa minder dengan kalian
Atau aku harus terdoktrin dengan kalian

Oh ramai oh sepi
Harus kah aku menulis semuanya tentang kalian
Harus kha berpura" untuk tidak merasakan kalian
   

                      Karya
                 Rausyan pikir

Perasaan adalah sebuah kelebihan yang tuhan berikan buat mahluk yang mempunyai akal. Perasaan merupakan sesuatu yang sangat luar biasa bila kita mampu memahami peran dari arti perasaan itu sendiri. Dan juga perasaan adalah sebuah ekspresi yang keluar dengan spontan bila ada reaksi dari luar diri kita. Entah apa yang membuat sistem dalam tubuh kita bisa berjalan begitu sangat luar biasa.
Setiap orang memiliki cara untuk mengungkapkan rasa bahagia dan menangis. Dua hal ini paling sering terjadi dalam kehidupan kita. Dan tanpa kita sadari dengan tertawa dan menangis kita akan menemukan identitas kita sebagai seorang hamba. Tuhan memberikan kita kesedihan karena tuhan rindu akan semua cerita kita dalam doa dan juga tuhan memberikan sebuah kebahagian karena tuhan ingin melihat ketaatan, ketulusan dan juga perasaan rindu yang sangat mendalam.
Belajar dari sebuah kesedihan dan ketawa adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Kita boleh menganggap kesedihan dan tertawa itu sesuatu yang bukan subtansial tapi di kondisi itulah kau akan belajar menjadi seorang pemimpin yang tuhan mimpikan. Bila kita sudah mampu untuk mengatasi sebuah perasaan yang terjadi dalam kondisi kehidupan, maka kita akan menjadi sosok dalam kehidupan yang saling membutuhkan.

Tertawa harapan mimpi kita
Menangis adalah musuh kita
Dengan menangis kita akan mengenal hidup
Dengan tertawa kita tidak berpikir tentang hidup

Ketawa adalah Ekspresi yang paling di rindu
Menangis sebuah ekspresi yang di penuhi dengan takut, khawatir dan bersalah.
Dan dalam hidup pasti keduanya saling bergantian membuat emosional kita tidak stabil

Menangis dalam doa merupakan sebuah ungkapan rasa syukur
Ketawa dalam duka adalah petakah dalam hidup
Berpura-pura bahagia merupakan pengakuan untuk menolak untuk hidup

Berani untuk hidup
Maka berani untuk bersedih
Berani bersedih berarti kita menanti waktu untuk tertawa

                                 Karya
                            Rausyan Pikir

Belajar untuk menemukan sebuah kisah dalam hidup itu seperti kita belajar untuk memahami isi dari kitab suci yang kita yakin. Karena setiap orang, kelompok itu memiliki jalan dan cerita hidupnya masing-masing. Dan dalam perjalanan kita harus mengetahui apa yang menjadi tujuan atau ending dari perjalan kita. Untuk mengetahui identitas kita sebagai hamba tuhan maka kita harus memilih untuk membuat jalan kita. Jalan yang kita pilih harus berbanding lurus dengan apa yang kita yakin. Agar kita tidak salah dalam memilih untuk melangkah.
Kitab tuhan itu sebagai kompas dalam hidup. Kitab tuhan itu sebagai pondasi yang harus di bangun dalam hidup kita. Karena untuk mengetahui dari mana kita, maka kita harus lebih tahu siapa kita. Masalah dari mana kita bukan hanya di lihat dari persepsi biologi (turunan) tapi dari mana kita harus di lihat dari apa yang kita pahami. Bila kita sudah tahu dari mana kita maka yakin kita akan sudah sampai pada tahap yang kedua.
Dalam hidup hal yang paling sulit di lakukan adalah menentukan pilihan di hari ini. Karena hari esok belum tentu jadi milik kita. Berjalan dalam sebuah keyakinan itu adalah sesuatu hal yang sangat mutlak. Karena semua yang terjadi di sekitar kita itu terjadi di luar kemampuan kita. Ini bukan berarti kita tidak punya alasan untuk berbuat, berharap dan mempunyai optimis dalam menjalani hidup. Tapi ketidak mampuan kita yang menjadi alasan yang paling objektib dalam hidup kita. Seberapa besar kita mengaturkan langkah kita untuk melangkah dan seberapa besar kita menegahkan kepala kita daLam menjalani dan menatap semua yang terjadi dalam kehidupan.
Dalam menjalani kehidupan kita tidak bisa untuk mengelah kalau dalam hidup  pasti akan sampai pada sebuah kejenuan. Ini bukan masalah seberapa kuat kita, seberapa lemah dan seberapa mengeluh. Karena dalam sebuah perjalan pasti memiliki akhir dari sebuah perjalanan. Akhir dari perjalanan inilah yang nantinya akan membuat cerita dan apa yang kita dapat dari perjalanan itu. Ini bukan sebuah kesimpulan yang di ambil dari sebuah perjalanan atau akhir perjalanan yang di bangun daLam dogma kondisi. Tapi awal dan akhir yang di ambil dari perjalan yang di ambil dalam sebuah intuisi yang di dasari oleh sebuah idiologi (kitab suci).

Dari mana kita berasal
Dari mana kita harus memulai
Dan di mana kita harus bertahan dan berhenti.

Identitas adaLah wancana idiologi yang lahir dari rahim penasaran
Tujuan bagian dari sebuah kehausan dan ketidakpuasan kita.
Dan berhenti adalah sebuah kebodohan

Egois dalam memilih
Marah dalam melangkah
Berteriak dalam ketidak puasan
Dan tertawa dalan kehampaan

Mengeluh dalam doa
Bertahan daLam sebuah keyakinan
Optimis dalam kemalasan
Dan berharap dalam sebuah keluhan

Hidup terasa hampa bila tidak punya cerita
Hidup terasa asing bila kita tidak mengenal
Dan hidup terasa sulit bila kita tidak melangkah

Berjalanlah dengan keyakinanmu
Berbuatlah dengan kemampuanmu
Dan berhentilah bila kamu tidak lagi mampu untuk bernapas

Tuliskan semua ceritamu
Sebarkan semua karyamu
Dan jangan lupa untuk menikmati semua yang kamu lakukan

Hidup akan di kenang bila kita punya cerita
Cerita akan di kenang bila kita pernah berbuat
Dan bukti adalah hasil dari perjalanan kita.

                                           Karya
                                       Rausyan pikir

Hidup adalah sebuah proses yang harus di lewati oleh semua mahluk hidup. Tapi sebagai mahluk yang istimewa dan juga sebagai ciptaan tuhan yang paling sempurna, bahkan tuhan pun sangat membanggahkan ciptaannya yang mempunyai akal tersebut. Tapi dengan adanya akal semua akan menjadi mudah dan juga akan menjadi sulit. Dengan akal kita dapat mengeluh dan juga memecahkan semua teka teki dalam hidup ini. Tapi terkadang pertanyaan yang lahir dari sebuah kondisi harus membutuh sebuah proses dalam mencapai sebuah jawaban yang harus di capai.
Berproses dalam mencapai atau juga mengenal diri. Kita harus berkerja lebih giat untuk mengenal siapa kita. Tidak bisa di pun kiri bahwa dalam hidup kita yang paling berperan dalam hidup kita adalah akal atau pikiran kita. Tapi sayang dengan akal atau pikiran kita selalu terjebak dalam dogma waktu.  Waktu selalu menjadi hal yang paling sulit untuk di lepas pisahkan antara akal dan waktu. Karena keduanya berjalan bersama dalam hidup kita. Ini bukan kita terbawa dalam perasaan kondisi yang membuat kita dilemah dalam menjalankan hidup.
Hidup merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab dalam putaran waktu. Kita bertanya hari ini akan di jawab dalam waktu yang sangat lama. Karena pertanyaan tentAng hidup itu adalah sebuah misteri yang selalu mempunyai sejuta kejutan. Hari ini kita bertanya apa, hari ini kita bermimpi tentang apa dan hari ini kita ingin memiliki apa. Semua ini penuh dengan dogma waktu yang terjebak dalam sebuah intuisi. Harus kah kita  berhenti untuk bertanya atau harus kha kita berhenti untuk bermimpi. Lantas apa yang harus kita lakukan. Belajarlah untuk memahami apa yang harus aku, kita dan kalian membutuhkan sekarang ini, dan teruslah bergegas bersama waktu, karena waktu berjalan begitu cepat, bila kita tidak berjalan bersama waktu maka waktu akan mengajarkan kita dengan sebuah kata terlambat, bersalah dan juga menyesal.

Bermimpi dalam gelap
Bertanya dalam waktu
Tertawa dalam duka
Bercerita dalam doa

Berharap dalam dogma
Berikrar dalam sebuah kepalsuan
Belajar dari pengakuan orang lain
Berjalan dalam kehampaan

Hidup adalah misteri yang sangat indah
Bila di lalui dalam setiap putaran waktu
Hidup sangat mematikan bila kita harus mengenang
Dan juga hidup adalah sebuah anugrah dari tuhan

Di mana kita harus berjalan
Kapan kita harus bertanya
Apa hidup harus mempunyai mimpi
Atau hidup adalah sebuah dogma dari tuhan

Di mana aku harus mendapat semua jawaban
Di mana aku harus bermimpi agar aku tidak salah daLam bermimpi
Di mana harus aku mendapat sebuah jawaban dari dogma hidup yang tuhan berikan

Tapi semakin kita bertanya
Kita akan mati dalam sebuah pertanyaan itu.
Teruslah bermimpi dan jangan lupa untuk bertanya.
                                      Karya
                                      Rausyan pikir