Minggu, 15 Oktober 2017

Kesunyian dalam hati membuat seseorang akan merasa minder dan bahkan kehilangan semangat dalam apapun yang menjadi aktifitas.  Hidup bagaikan rangkaian kata yang mampu membuat kita terus menatap kedepan. Ini bukan soal sebarapa banyak keramaian itu ada tapi seberapa besar kita akan menyatu dengan keramaian itu.
Ramai bukan seperti kita hidup di keliling oleh banyak orang dan juga dalam sebuah kelompok tapi ramai dalam hati. Yang mampu membuat kita lebih tenang, lebih bergairah. Banyak orang punya cara dalam membuatnya ramai. Seperti aku yang selalu di buat ramai oleh secangkir kopi hitam.
Kesunyian dalam jiwa bagaikan kita yang tidak punya alasan untuk mengespresikan semua perasaan yang kita hadapi.  Dan kesunyian itu seperti pembunuh yang berlahan-lahan mulai mengambil satu persatu-satu organ tubuh kita.
Sebarapa besar kita berusaha untuk meramaikan hati yang tidak mampu menyatu dengan kondisi maka kita akan semakin jauh dari keramaian itu.

Dimana kha ramai itu
Kapan sunyi itu menghilang
Dan dimana sunyi dan ramai itu bisa di lebur menjadi satu

Oh ramai
Mungkin aku tidak mampu untuk menyentuhmu
Tapi aku ingin merasakan arti dari keramaian hati itu

Oh sepi
Kapan engkau akan pergi dari jiwa ini
Kapan engkau membuatku sadar kalau ada kondisi yang lebih membuatku bahagia

Oh ramai oh sepi
Harus kah aku menyatu dengan kalian
Harus kah aku merasa minder dengan kalian
Atau aku harus terdoktrin dengan kalian

Oh ramai oh sepi
Harus kah aku menulis semuanya tentang kalian
Harus kha berpura" untuk tidak merasakan kalian
   

                      Karya
                 Rausyan pikir

0 komentar :

Posting Komentar