Realita Unidar Ambon
Di Indonesia
bagian timur ada banyak perguruan tinggi yang mana telah mencetuskan para
wisuda mudah yang mempunyai intelektual yang tidak ragukan untuk bersaing
dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia belahan barat, maupun dengan
perguruan tinggi yang ada di luar negeri. Ada salah satu perguruan tinggi di
Indonesia belahan timur, yang lebih tepat berada di provinsi Maluku kota Ambon,
yang bernama Universitas Darussalam Ambon, yang biasa di sapa dengan bumi
merah. Inilah salah satu perguruan tinggi yang sedang berkembang di Indonesia
belahan timur. Universitas Darussalam Ambon di dirikan oleh Mayjen Ismail
Marjuki yang menjabat sebagai gubernur Maluku pada saat itu, yang jelasnya pada
tahun 1986. Dari tahun 1986 Universitas Darussalam Ambon mulai beroperasi
dengan tiga fakultas, dan dengan berjalannya waktu universitas Darussalam Ambon
mulai mengalami kemajuan yang sangat besar, yang tadinya beroperasi dengan tiga
fakultas, sekarang sudah ada tujuh fakultas yang terdapat di Universitas
Darussalam Ambon. Dan semua fakultas yang ada di Universitas Darussalam Ambon telah di Agritasi oleh Menteri
pendidikan. Dan jumlah mahasiswa yang ada di universitas Darussalam Ambon
sebesar 13 ribu mahasiswa. Dan universitas Darussalam Ambon telah mencetus
wisudawan mudah sebesar 5 ribu. Yang sebagian besar sudah mengabdi ke pada
negara.
Universitas
Darussalam Ambon saat ini lagi tidak mengalami ke majuan, di akibatkan karena
matinya dinamika kampus di bumi merah. Ini dampak dari matinya kelembagaan yang
ada di bumi merah. Kawan-kawan yang menduduki ketua dalam kelembagaan
kemahasiswaan tidak bisa memainkan perannya dengan baik, yang tidak bercermin
pada konstitusi yang ada di bumi merah. Di tambah lagi banyaknya mahasiswa yang
berada di bumi merah yang terikat dengan partai politik tidak heran jika ini
hari tidak ada kawan-kawan mahasiswa yang menyuarakan ke ingin rakyat. Pada hal
mahasiswa mempunyai fungsi sebagai agen of cengs, agen pembaharuan, fungsi
kontrol terhadap kaum pejabat negara, yang menindas rakyat. Kalau kita mau
berbicara historis dari masa orde lama dan orde baru dengan tahun reformasi
telah terdapat banyak berubahan antara mahasiswa orde lama dan orde baru dengan
mahasiswa yang berada di reformasi. Orde lama dan orde baru terdapat banyak
kisah yang sangat sedih buat mahasiswa Indonesia, karena pada zaman itu banyak
mahasiswa yang mati pada saat menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa, dan itu
di lakukan untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi. Sedangkan
mahasiswa yang berada pada masa
reformasi, mereka menjalankan fungsi sebagai salah satu pencarian untuk
mendapatkan uang. Dan mereka menggadekan harga diri mereka untuk mendapatkan
uang selama mereka menjadi mahasiswa. Ini bukan kami mau menjelek-jelekkan
mahasiswa sekarang ini, tapi itulah realita yang ada sekarang ini.
Tapi kita
tidak bisa pungkiri bahwa tata
kelembagaan yang ada di universitas Darussalam ambon menganut tata kelembagaan
kenegaraan Yang ada di Indonesia, makanya mahasiswa yang ada di unidar tidak
bisa di pisahkan dengan yang namanya politik. Bukan hanya di di unidar tapi
kalau kita mau tella lebih dalam negara Indonesia merdeka karena politik. Tapi
kita sebagai mahasiswa jangan dulu terikat dengan yang namannya partai politik,
ini bukan kami mau batasi ruang gerak kawan-kawan, tapi kalau kita mau lihat
bahwa identitas mahasiswa yang ada pada pundak kita , di tambah lagi lemahnya
konstitusi yang ada di unidar ambon
terkait dengan kawan-kawan mahasiswa
yang sudah terikat dengan partai politik. Ini bukan kami mau
menjelek-jelekan politik, tapi oknum-oknum yang ada di dalamnya yang masih
berstatus mahasiswa. Makanya dampak dari semua ini, unidar tidak lagi menjadi
ladang pengetahuan tapi unidar menjadi serigala buat mahasiswa yang lain.
Buat
kawan-kawan mahasiswa yang melihat penindas yang terjadi di mana saja dan dia
bergetar hati,dan mengatakan tidak oleh orang-orang yang munafik maka dialah
kawan saya. Jika kalian melihat penindasan dan kalian tidak bergetar hati, dan
mengatakan iya untuk orang yang munafik untuk menutupi kesalahannya maka
kamulah musuh saya. Jangan kita mengojoni orang tua kita, dan belajarlah untuk
jujur pada diri kita walau pun pahit nanti di rasakan oleh kita.
0 komentar :
Posting Komentar